A.
PENGERTIAN
HIV
HIV (Human
Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome).
Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang
termasuk dalam familia retrovirus yaitu kelompok virus
berselubung (envelope virus) yang mempunyai enzim reverse
transcriptase, enzim yang dapat mensintesis kopi DNA dari
genon RNA. Virus ini masuk dalam sub familia lentivirus
berdasarkan kesamaan segmen genon, morfologi dan siklus hidupnya. Sub
familia lentivirus mempunyai sifat dapat menyebabkan infeksi
laten, mempunyai efek sitopatik yang cepat, perkembangan penyakit lama dan
dapat fatal.
B.
KARAKTERISASI
VIRUS HIV
Gambar 1. Struktur anatomi HIV-1
Partikel HIV terdiri
atas inner core yang mengandung 2 untai DNA identik yang dikelilingi oleh selubung fosfolipid. Genon HIV mengandung gen env
yang mengkode selubung glikoprotein, gen gag yang mengkode protein core yang
terdiri dari protein p17 (BM 17.000) dan p24 (BM 24.000), dan gen
pol yang mengkode beberapa enzim yaitu : reverse trans-criptase,
integrase dan protease. Enzim-enzim tersebut dibutuhkan dalam proses
replikasi. Selain itu HIV juga mengandung 6 gen lainnya yaitu
vpr, vif, rev, nef dan vpu yang mengatur proses reproduksi virus.
Bagian paling infeksius dari HIV adalah selubung glikoprotein gp 120 (BM
120.000) dan gp 41 (BM 41.000). Kedua glikoprotein tersebut sangat berperan
pada perlekatan virus HIV dengan sel hospes pada proses infeksi. HIV
dikelompokkan berdasarkan struktur genom dan antigenitasnya yaitu HIV-1
dan HIV-2. Perbedaan infeksi kedua virus tersebut dapat dilihat pada table.
C. Struktur dan Materi Genetik
AIDS
disebabkan oleh sebuah virus. Ukuran virus penyebab AIDS berukuran sepersepuluh
ribu milimeter. Virus penyebab AIDS pertama kali ditemukan oleh Luc Montagnier
dari Institute Pasteur Paris di Prancis pada tahun 1983. Montagnier
berhasil mengisyaratkan ada suatu virus di dalam darah penderita AIDS dan
menamakan virus tersebut Limphadenopaty Associated Virus (LAV).
HIV
memiliki diameter 100-150 nm dan berbentuk sferis (spherical) hingga
oval karena bentuk selubung yang menyelimuti partikel virus (virion). Selubung
virus berasal dari membran sel inang yang sebagian besar tersusun dari lipida.
Di dalam selubung terdapat bagian yang disebut protein matriks.
Bagian
internal dari HIV terdiri dari dua komponen utama, yaitu genom dan kapsid. Genom
adalah materi genetik pada bagian inti virus yang berupa dua kopi utas tunggal
RNA. Sedangkan, kapsid adalah protein yang membungkus dan melindungi genom.
Berbeda
dengan sebagian besar retrovirus yang hanya memiliki tiga gen (gag, pol,
dan env), HIV memiliki enam gen tambahan (vif, vpu, vpr, tat, ref,
dan nef). Gen-gen tersebut disandikan oleh RNA virus yang berukuran 9
kb. Kesembilan gen tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan
fungsinya, yaitu gen penyandi protein struktural (Gag, Pol, Env), protein
regulator (Tat, Rev), dan gen aksesoris (Vpu hanya pada HIV-1, Vpx hanya pada
HIV-2; Vpr, Vif, Nef).
Nama Gen dan Protein yang
disandikan
|
Ukuran
|
Lokalisasi
|
Fungsi
|
Tat (trans-aktivator transkripsi)
|
86 asam amino (AA), 2 ekson, 14
kDalton
|
nukleus, nukleolus, protein awal
|
Penting untuk replikasi;
Trans-aktivasi ekspresi mRNA virus, mengatur ekspresi sitokin dan reseptor.
|
Rev (regulator ekspresi protein virus)
|
116
AA, 2 ekson, 19 kDalton
|
Penting
untuk replikasi; mengatur transkripsi dan ekspresi protein Gag, Pol, Env, Vif, Vpu, dan Vpr.
|
|
Vif (faktor infektivitas virus)
|
192
AA, 23 kDalton
|
||
Vpr (Protein R virus)
|
96-106
AA, 10-15 kDalton
|
komponen
dari inti virus dan kompleks membran
|
Mediasi
replikasi di sel yang tidak membelah.
|
Vpx (Protein X virus)
|
112
AA, 12-16 kDalton
|
komponen
virion
|
Berfungsi
seperti Vpr.
|
Vpu (Protein U virus)
|
81
AA (terfosforilasi), 9,2 & 16 kDalton
|
retikulum endoplasma, protein transmembran
|
Degradasi
CD4; meningkatkan pelepasan HIV; pembentukan membran protein integral;
regulasi ekpresi permukaan sel terhadap MHC I
|
Nef (Faktor Negatif)
|
206
AA, 27 kDalton
|
virion,
sitoplasma, nukleus
|
Meningkatkan
produksi HIV di tahap akhir; mengatur ekspresi MHC I dan CD4.
|
D. Siklus Hidup HIV
Siklus hidup HIV dimulai ketika virion HIV
melekatkan diri pada sel pejamu. Perlekatan ini dimulai dari interaksi
antara kompleks env
yang terdiri dari 3 pasang molekul gp120 dan molekul transmembran gp 41
yang merupakan molekul trimerik membran virion dengan membran sel target.
Pertama-tama terbentuk ikatan antara satu subunit gp 120 dengan molekul
CD4 sel pejamu. Perlekatan ini menginduksi perubahan konformasional
(membran virion melekuk agar gp120 kedua dapat ikut melekat) yang memicu
perlekatan gp120 kedua pada koreseptor kemokin (CXCR4, CCR5). Ikatan
dengan koreseptor ini selanjutnya menginduksi perubahan konformasional
pada gp41 (semula berada di lapisan lebih dalam membran virion) untuk
mengekspos komponen hidrofobiknya sampai ke lapisan membran pejamu,
(karena mampu bergerak seperti ini maka gp41 dinamakan peptida fusi) dan
kemudian menyisipkan diri ke membran sel pejamu dan memudahkan terjadinya
fusi membran sel HIV dengan membran sel pejamu dan sel inti HIV dapat
masuk ke dalam sitoplasma sel pejamu
Di dalam sel pejamu bagian inti nukleoprotein
keluar, enzim di dalam kompleks nukeoprotein ini menjadi aktif. Genom RNA
HIV ditranskripsi menjadi DNA oleh enzim transkriptase reversi (RT= Reverse Transcriptase).
DNA HIV yang terbentuk kemudian masuk ke nukleus sel pejamu melalui
bantuan enzim integrase. Integrasi diperkuat bila pada saat yang sama DNA
pejamu bereplikasi karena terstimulasi oleh antigen atau bakteri
superantigen. DNA virus HIV yang sudah berintegrasi ke dalam DNA sel
pejamu dinamakan DNA provirus. DNA provirus ini dapat dormant, atau tidak aktif
mentranskripsi sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun tanpa adanya
protein baru atau virion.
Salam Manis
Yuni
Salam Manis
Yuni
0 komentar:
Posting Komentar